Dr. MacFarland adalah dokter hewan yang dikenal dengan sebutan dokter kucing. Ia membuka praktek di kota kelahiranku, dan kucing kami, Ragamuffin, menjadi pasiennya. Pernah kami mesti memberlakukan diet ketat pada Ragmuffin, dan makanan yang dibuat berdasarkan resep itu hanya dijual di tempat praktek dokter hewan.
Suatu kali, ketika aku pergi ke sana untuk membeli makanan kucing lagi, aku melihat suatu pemandangan yang sangat menyedihkan -- seekor kucing yang bagian belakang tubuhnya lumpuh, dan dia hanya bisa bergerak dengan menyeret kedua kaki belakangnya.
Aku menanyakan tentang kucing itu kepada resepsionis. Si resepsionis mengatakan nama kucing itu Slick.. Beberapa orang menemukannya di tepi jalan sekitar 2 tahun yang lalu, dan membawanya ke tempat ini. Kucing kecil yang malang itu ditembak dan dibiarkan sekarat. Si Dokter Kucing merawatnya, dan ketika kucing itu sembuh, mereka memutuskan untuk memeliharanya sebagai maskot di tempat praktek ini.
Mulanya aku cuma sangat kasihan melihat kucing itu bergerak dengan hanya menggunakan kedua kaki depannya untuk pergi kemana-mana. Tapi Slick mempunyai semangat tinggi, dan setiap kali melihatnya seperti kuperhatikan kesulitannya semakin berkurang.
Beberapa waktu yang lalu Ragamuffin jatuh sakit dan aku mesti membawanya ke dokter hewan. Ragamuffin sangat ketakutan mesti meninggalkan rumah kami. Walaupun ia sangat menderita akibat penyakitnya, ia meronta-ronta dengan hebat. Tiga kali ia bisa meloloskan diri dari kandangnya sebelum aku bisa menutup pintu kandang itu.
Akhirnya aku berhasil memasukkan Ragamuffin ke dalam mobil, lalu kami berangkat ke tempat Dokter Kucing. Ragamuffin melolong-lolong dan menangis sepanjang jalan. Bahkan saat kandangnya kubawa masuk ke tempat dokter, ia masih meronta-ronta. Ia ketakutan berada di tempat asing yang penuh dengan kucing baru dan bau orang-orang tak dikenal.
Ketika memandang berkeliling, kulihat Slick sedang duduk dibantal kecil untuk kucing, di seberang ruangan. Ia sama sekali tidak peduli dengan keributan yang kutimbulkan di tempat ini. ia tetap tak acuh, asyik menjilati bulunya.
Kutaruh kandang Ragamuffin di lantai sambil mencoba untuk tidak menghiraukan suara berisiknya sementara aku membereskan urusan administrasi. Tapi sekonyong-konyong suasana menjadi hening. Sangat hening. Tidak terdengar lagi jeritan Ragamuffin. Tidak ada lolongan lagi. Aku memiringkan kepala untuk mendengarkan, sambil mencoba mengingat berat badan Ragamuffin. Suasana hening itu terus berlanjut.
Mendadak perasaan takut menyelimutiku begitu aku menyadari bahwa pintu depan tempat praktek Dokter McFarland masih terbuka. Ya Tuhan, pikirku, Ragamuffin pasti keluar dari kandang dan kabur ke depan! Kutaruh penaku dan aku langsung berbalik untuk keluar. Baru dua langkah aku terhenti, terkejut melihat pemendangan di hadapanku.
Ragamuffin masih berada di kandangnya, hidungnya yang merah muda ditempelkan di jeruji. Ia sedang bertukar salam dengan tenang bersama Slick., yang rupanya merangkak menyeberangi ruangan untuk menghibur Ragamuffin yang ketakutan.
Slick, dengan bagian belakang tubuhnya yang lumpuh, menempelkan hidungnya juga di jeruji kandang. Kedua kucing itu duduk tenang, Slick terus meredakan ketakutan Ragamuffin dengan cara yang hanya bisa dilakukan oleh seekor kucing.
Aku tersenyum dan menyadari bahwa di tempat ini ternyata ada lebih dari satu Dokter Kucing.
oleh : Norma dan Vincent Hans
dari buku : Chicken Soup for the Cat & Dog lover's soul
No comments: Dokter Kucing
Post a Comment