Konon ada sebuah keluarga petani yang memiliki seorang bayi dan memelihara seekor kucing. Pada suatu hari sang petani tersebut pergi dan menitipkan anak bayinya tersebut kepada si kucing agar selalu menjaganya.
Pada sore hari ketika sang petani tersebut pulang, di pintu rumah dia disambut oleh kucing peliharaannya tersebut dan didapatinya mulut kucing peliharaannya itu penuh dengan darah. Pikiran negatif langsung menyerobot masuk ke dalam otak sang petani. Apalagi di kamar sang bayi ditemukan banyak darah berceceran. Dia pikir kucingnya tersebut telah memakan bayinya.
Petani tersebut pun segera mengambil pisau dan membunuh si kucing karena dia yakin si kucing telah membunuh bayinya. Namun setelah membunuh si kucing dan mendekati si bayi di tempat tidurnya. Si petani terperanjat, karena ternyata bayinya tidak terluka sedikitpun, dia sedang terlelap tidur, melainkan seekor bangkai ular berbisa yang sudah tercabik berada tidak jauh dari tempat tidur si bayi.
Petani itu baru menyadari bahwa darah yang berceceran dan yang berada di mulut si kucing adalah darah dari ular tersebut. Si kucing benar-benar menjaga bayinya. Petani tersebut pun merasa sangat bersalah karena telah membunuh kucingnya yang tidak bersalah.
Cerita ini memang hanya cerita anonim, tidak diketahui darimana asalnya dan benar atau tidaknya. Bahkan dalam versi lain diceritakan bahwa hewan yang dititipi sang petani untuk menjaga bayinya tersebut adalah seekor anjing, bukan seekor kucing. Namun coba anda pikir secara logis!!! Yang suka bermain-main dengan ular itu anjing atau kucing??? Pastilah kucing, karena ular masuk dalam daftar buruan kucing di alam liar.
Dari kisah anonim ini, kita bisa menarik pelajaran untuk tidak secara mentah berburuk sangka kepada orang lain, agar tidak terjadi penyesalan seperti yang dialami oleh si petani dalam kisah di atas. Nah, sangat mendidik bukan, cerita kucing di atas??? ^_^
No comments: Cerita kucing yang paling terkenal (anonim)
Post a Comment