Kucing Bakau (Prionailurus viverrinus) memiliki penampilan serta motif tutul yang terlihat sangat mirip dengan Blacan. Hanya saja ukuran tubuh kucing Bakau 2 kali lipat besarnya. Selain itu, jika bulu kucing Blacan agak kekuningan, bulu kucing bakau terkesan agak abu-abu kehijauan.
Kucing liar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Fishing Cat ini merupakan salah satu kucing yang tidak takut dengan air. Bahkan kucing ini justru dapat menyelam untuk menangkap mangsanya yang berupa ikan, katak, unggas air, dan udang. Kucing bakau dapat berenang dan menyelam dengan cukup mumpuni berkat adanya semacam selaput pada bagian cakarnya. Mangsa lainnya yaitu hewan darat seperti tikus, ular, burung, dan bahkan anak rusa.
Panjang tubuh kucing bakau dewasa sekitar 57 cm sampai 78 cm dengan panjang ekor mencapai 20 cm hingga 30 cm dan berat badannya berkisar antara 5 kg sampai16 kg. Habitat kucing Bakau adalah daerah-daerah bakau, rawa, daerah aliran sungai dan daerah yang terkena pasang surut air laut. Kucing ini tersebar di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri kita dapat menjumpainya di beberapa daerah di Pulau Jawa.
Kucing Bakau termasuk salah satu spesies yang terancam punah yang dicatat oleh IUCN Redlist dan CITES Apendiks II. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999, kucing ini termasuk binatang yang dilindungi di Indonesia.
Salah satu penyebab penurunan populasi kucing liar yang mampu berenang ini adalah karena habitat mereka yang bayak tergusur untuk lahan pertanian, tambak, serta pemukiman penduduk.
Berdasarkan informasi video yang saya dapat dari YouTube, saat ini kucing bakau sudah dikonservasikan di area suaka marga satwa Way Kambas di Pulau Sumatera. Kucing ini dilindungi dalam habitat yang sama dengan Harimau.
Referensi : alamendah
No comments: Mengenal Kucing Bakau (Fishing cat)
Post a Comment