Sejauh yang kita tahu kucing itu hanya mengeluarkan bunyi "errr" atau "meong" saja. Namun apakah benar kucing hanya berkomunikasi hanya dengan dua buah kosakata itu saja dalam hidupnya? Atau kucing memiliki beberapa metode komunikasi lainnya? Sebagai pecinta kucing sebaiknya kita tahu beberapa cara kucing dalam berkomunikasi.
Selain "errr" dan "meong" kucing juga berkomunikasi dengan menggunakan gerakan tubuh semisal mengibas ekor, menoleh, menggerakkan telinga, menggesek-gesekkan kepalanya dan lain lain. Dan biasanya kemampuan berkomunikasi ini dimiliki secara lebih 'mahir' oleh induk kucing. Hal ini mereka gunakan untuk berkomunikasi, mengatur, ataupun mengajari anak-anak mereka.
Bunyi dengkuran kucing biasanya cenderung keluar untuk memperlihatkan kalau dia sedang senang Bunyi tersebut akan berbeda volume dan kemiripannya antara satu kucing dengan kucing yang lainnya. Sedangkan bunyi "meong" cenderung untuk menunjukkan bahwa kucing tersebut ingin diperhatikan.
Nah, yang saya tidak mengerti adalah kebiasaan kucing blacan saya yang tidak pernah mengeong, ataupun mendengkur. Dia akan mengeluarkan bunyi-bunyian hanya saat merasa terganggu saat makan. Mungkin studi ini memang kurang tepat jika diterapkan pada kucing liar semacam blacan.
Selain itu, kucing blacan saya tidak mengeong seperti semestinya kucing ketika tengah bahagia, dia akan mengibas-ngibaskan ekornya dan bertindak lebih aktif ketika hatinya merasa senang. Sedangkan ketika dia ingin diperhatian, dia juga tidak mengeong, tetapi justru tiba-tiba melompat, menggigit, atau mencakar saya agar saya bermain-main dengannya. Memelihara blacan kelihatan lebih ayik bukan??? ^_^
Referensi tambahan : kittykrafty
No comments: Mengetahui beberapa macam bahasa komunikasi kucing
Post a Comment