Seorang pakar binatang yang bernama Mieshelle Nagelschneider mengatakan bahwa perbedaan cara melatih kucing dan anjing adalah cara memotivasinya. Menurutnya, anjing itu bisa dimiliki, tetapi kucing perlu dirayu.
Menurut Mieshelle Nagelschneider dalam bukunya “The Cat Whisperer,” alasan utama seseorang memelihara kucing adalah karena kucing merupakan miniatur dari macan, atau singa. Kalau singa saja bisa dilatih untuk sirkus, kenapa kucing tidak?
Wanita cantik berusia 42 tahun yang sempat mengenyam pendidikan psikologi dan perilaku hewan di Harvard ini menciptakan tekniknya sendiri untuk melatih kucing berdasarkan pengalamannya sebagai teknisi dokter hewan. Dia pun akhirnya membuka sebuah klinik konsultasi kebiasaan kucing di Portland, Ore.
Menurut pengamatannya, masalah perilaku kucing yang paling umum adalah tentang agresifitas, pipis serta beol sembarangan, permusuhan antar kucing, banyak mengeong, serta kebiasaan mencakar-cakar perabotan. Dan dengan menerapkan tiga buah aturan pokok yang dia sebut dengan C.A.T. , masalah-masalah yang tersebut di atas konon sudah banyak yang dia selesaikan.
Apa itu C.A.T???
- Cease the unwanted cat behavior by eliminating the cause of the behavior or make its location unattractive. (Menghentikan perilaku kucing yang buruk dengan menghilangkan penyebabnya.)
- Attract the cat to a desirable behavior or location with a lot of positive reinforcement to make an alternative behavior more attractive. (Menarik kucing ke perilaku atau lokasi yang lebih positif.)
- Transform the territory and change the physical environment. (Mengubah wilayah dan mengubah lingkungan.)
Sebagai contoh, ketika kucing beol di luar kotak pasir, biasanya disebabkan karena kotak pasir tersebut kotor, atau ada kucing lain yang lebih dominan yang beol juga di sana, atau karena ada manusia di sekitar kotak pasir itu. Nagelschneider menyarankan untuk membuka seluruh penutup kotak pasir. menurutnya itu akan membuat kucing bisa lebih mengeksplor lokasi seperti di alam liar.
Berbeda dengan anjing, kucing tidak merespon manusia yang ingin menjadi 'bos' nya. Mereka hanya mau merespon reaksi yang mereka dapatkan sendiri. Kucing belajar berdasarkan pengalaman. Mereka akan sering atau mengulang suatu kegiatan yang memberikan 'hadiah' bagi mereka, dan menjauhi apapun yang tidak mengenakkan bagi mereka.
Intinya adalah kalau anda ingin kucing anda mau melakukan suatu hal sesuai yang anda perintahkan, maka anda harus memberinya hadiah ketika si kucing berhasil melakukan hal tersebut. Dan anda tidak bisa memarahi si kucing atas kesalahan yang mereka lakukan. Anda hanya bisa mengarahkan si kucing untuk melakukan hal lain yang tidak merusak. Dengan demikian, anda akan bingung, siapa sebenarnya yang menjadi bos??? Anda atau si Kucing???
Referensi : nypost
No comments: Menurut Mieshelle Nagelschneider, kucing pun bisa dilatih layaknya anjing
Post a Comment