Showing posts with label Sejarah kucing. Show all posts

Tuesday, June 25, 2013

Trend mendandani kucing dengan baju manusia ternyata sudah ada sejak 100 tahun lalu

Iis Nurliyah: Sejarah kucing.
Foto Miss B Colman dan kucingnya yang didandani seperti balita
Ternyata fenomena kucing yang berfoto dengan mengenakan pakaian manusia bukanlah fenomena yang baru. Salah satu cara para pecinta kucing menunjukkan kecintaannya kepada makhluk berbulu mereka tersebut, ternyata sudah dilakukan sejak seratus tahun yang lalu.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukan dan dipublikasikannya sebuah potongan koran lawas yang menampilkan sebuah foto seekor kucing mengenakan baju manusia dan berada di atas kereta bayi, seperti layaknya seorang balita.

Dalam sebuah artikel pada koran The Hull Daily Mail yang terbit pada tahun 1912, ditampilkan foto seekor kucing  yang dimiliki oleh seorang yang bernama Miss B Colman, dari Ilford, Essex. DAlam artikelnya, dkatakan bahwa Nyonya Colman dan kucingnya sering jalan-jalan bersama, terutama di pagi hari.

Jadi, tidak mengherankan jika di era internet ini bertebaran foto-foto kucing dalam segala kondisi di dunia maya. Jaman dulu saja yang notabene kamera merupakan barang mewah dan langka, sudah ada kucing yang difoto, apalagi jaman sekarang, kamera sudah merupakan produk massal. ^_^
 
Referensi : dailymail
Thursday, February 7, 2013

Cat Sìth, kucing pencuri jiwa dalam mitologi Skotlandia

Iis Nurliyah: Sejarah kucing.
Gambar ilustrasi dari Cat Sìth
Cat Sìth atau Cat Sidhe merupakan makhluk gaib dari mitologi Celtic yang konon memiliki wujud seekor kucing besar berwarna hitam pekat dengan corak putih dibagian dadanya. Legenda setempat mengatakan kalau kucing ini menghantui dataran tinggi Skotlandia.
Kisah makhluk mitologi Cat Sìth ini tidak hanya ditemui di daerah Skotlandia, tetapi juga dapat ditemui di beberapa wilayah di Irlandia. Meski jumlahnya terbilang sangat sedikit. Beberapa daerah di Skotlandia percaya kalau Cat Sìth bukanlha makhluk gaib, melainkan penyihir yang dapat berubah bentuk menjadi seekor kucing sebanyak 9 kali. Yeah, mungkin ini terkait dengan sejarah kucing di Eropa pada abad pertengahan.
Orang-orang di Skotlandia percaya bahwa Cat Sìth dapat mencuri jiwa seseorang sebelum jiwa tersebut kembali ke dewa dengan cara melompati mayat orang yang mati tersebut sebelum dikuburkan. Sehingga tradisi orang sana jika ada orang yang mati, maka mereka akan terus menjaganya siang dan malam agar Cat Sìth tidak datang. Orang orang akan menaruh catnip, mainan, dan menyetel musik untuk membuat Cat Sìth jauh dari mayat. Mereka juga tidak akan menyalakan api di dekat si mayat karena mereka percaya bahwa Cat Sìth senang dengan hawa yang hangat.
Berbeda dengan Skotlandia, di Inggris juga ada mitos tentang kucing hitam dengan warna putih di dadanya. Dikisahkan bahwa pada suatu hari seorang pria pulang ke rumah dan memberitahu istrinya dan kucingnya yang bernama Old Tom, jika baru saja dia melihat 9 ekor kucing hitam dengan warna putih di dada mereka mengangkat sebuah peti mati. Salah satu dari 9 kucing tersebut titip pesan kepada si pria seperti ini "Tell Tom Tildrum that Tim Toldrum is dead." Kemudian kucing milik pria tersebut yang bernama Old Tom terhenyak dan berkata "Apa??? Old Tim mati??? Berarti sekarang aku adalah raja kucing???". Dan kemudian Old Tom pun pergi ke atas bukit dan tidak pernah terlihat lagi.
Namun tahukah anda jika ternyata pada jaman dahulu memang ada ras kucing yang memiliki ciri-ciri seperti Cat Sith ini. Seorang ahli Cryptozoologi berkebangsaan Inggris yang bernama Karl Shuker dalam bukunya yang berjudul Mystery Cats of the World (1989) menyatakan bahwa kemungkinan cerita Cat Sìth terinspirasi dari kucing Kellas yang kemungkinan merupakan hasil persilangan dari kucing liar dan kucing domestik Skotlandia yang sudah cukup lama punah. Konon kucing Kellas ini sudah ada di Skotlandia sejak berabad-abad yang lalu, bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu, dan memang memiliki tubuh besar dengan bulu hitam.
Hihi, ternyata orang-orang di Eropa pada jaman dulu juga tertipu dengan yang namanya mitos dan hal-hal gaib yang dihembuskan oleh orang-orang berpengaruh yang mengambil keuntungan dari kekhawatiran warganya yak. Hmm, dan sekarang setelah Eropa sudah tidak begitu terpengaruh dengan mitos, sepertinya Indonesia malah masih gampang-gampangnya percaya dengan mitos yang dihembuskan oleh orang-orang yang punya kepentingan. Ckckck...

Referensi : wikipedia
Wednesday, January 30, 2013

Sejarah kucing dunia : dari "Dewa" menjadi "Setan" dan kini menjadi "Binatang Kesayangan"

Iis Nurliyah: Sejarah kucing.
Foto Kucing Putih Cantik
Sejarah kehidupan kucing dari periode ke periode terus berubah. Pada jaman prasejarah kucing menjadi predator yang sangat ditakuti (Smilodon). Kemudian saat manusia mulai mengambil alih bumi, kucing sempat dikambinghitamkan sebagai jelmaan setan, meski sebelumnya juga pernah dianggap sebagai Dewa. Dan kini kucing tak lebih dari seekor binatang pendamping yang penuh kasih sayang.
Dan berikut ini adalah masa demi masa sejarah kucing dalam kehidupan manusia :

Pada Masa Mesir Kuno : Kucing adalah Dewa

Mesir, menurut sejarah merupakan peradaban yang tercatat dalam sejarah telah melakukan domestikasi kucing yang pertama kali. Peradaban Mesir Kuno pada awalnya menjinakkan kucing untuk menangani masalah hewan pengerat yang menyerang lumbung pangan mereka. Namun lambat laun, karena kontribusi kucing yang dianggap besar bagi manusia pada masa itu, kucing pun dianggap sebagai Dewa.
Menurut sejarah, pada masa itu Pemerintah kerajaan Mesir melarang penduduknya mengekspor kucing ke luar negeri, dan hukuman bagi orang yang membunuh kucing adalah hukuman mati. Kucing yang mati akan dimumikan dan dikubur bersama beberapa ekor mumi tikus sebagai bekal mereka di alam selanjutnya.

Di Asia pada jaman dulu : Kucing dianggap punya kekuatan magis

Memang Mesir melarang penduduknya mengekspor kucing. Namun beberapa orang berhasil menyelundupkannya ke luar Mesir seperti ke Asia dan Eropa untuk menangkap tikus. Di beberapa negara di Asia kucing pun mendapatkan tempat terhormat, terutama karena kemampuannya mengatasi hama tikus. Dimana mereka dianggap memiliki kekuatan magis dan dipuja sebagaimana dewa.

Di Eropa pada masa awal : Kucing adalah binatang peliharaan yang dihormati

Berbeda dengan di Mesir ataupun di Asia pada masa itu, di Eropa, kucing tidak dianggap sebagai dewa meski mereka menjadi "dewa penolong" dalam wabah Black Death pada masa itu. Namun kucing tetap memiliki kedudukan tinggi. Mereka adalah binatang peliharaan yang sangat disayangi.
Bahkan Bangsa Romawi yang menjadi tokoh penting dalam pengenalan dan penyebaran kucing di Eropa menjadikan kucing sebagai maskot dan membawa mereka saat berperang menaklukkan suatu wilayah. Namun setelah memasuki abad pertengahan, kehidupan kucing benar-benar mengalami masa terburuk.

Kucing di Eropa pada abad pertengahan : dianggap sebagai jelmaan setan

Paus Gregory IX menyatakan kalau kucing adalah jelmaan iblis. orang yang memelihara kucing dianggap sebagai penyihir dan akan dibunuh bersama kucingnya. Banyak sekali kucing yang dipukuli, dibunuh, dan diusir dari perkampungan manusia. Bahkan pada masa itu kucing benar-benar nyaris punah dari Eropa.
Namun beberapa takhayul yang dihembuskan sepertinya berhasil membuat populasi kucing bertahan di Eropa. Perburuan penyihir pun dihentikan, dan kucing kembali mendapatkan kasih sayang yang seharusnya. Takhayul tersebut antara lain menyatakan bahwa jika melihat kucing hitam melintasi jalan, maka orang tersebut akan celaka.

Di Amerika Utara : Kucing ya kucing

Di Amerika Utara banyak sekali hidup kucing-kucing liar. Namun penduduk setempat tidak mempunyai takhayul apapun tentang kucing hingga orang Eropa datang ke Amerika. Setelah orang-orang Eropa datang ke Benua Amerika, kucing pun perlahan menjadi hewan piaraan yang digemari.

Referensi : best-cat-art
Friday, January 25, 2013

Mengenal Kucing Brazilian Shorthair

Iis Nurliyah: Sejarah kucing.
Mengenal Kucing Brazilian Shorthair
Kucing Brazilian Shorthair merupakan jenis kucing berbadan medium dan sangat lincah. Ras kucing ini memiliki penampilan yang ramping dan elegan, tidak sebulat kucing American Shorthair, tetapi tidak juga sekurus kucing Siam
Kucing ras ini memiliki bentuk tubuh memanjang. Ukuran tubuh kucing jantan cenderung lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuh kucing betinanya. Bulu kucing Brazilian Shorthair ini termasuk jenis bulu pendek dengan berbagai variasi warna dan pola. Tatapan matanya memancarkan ekspresi dramatis.
Awal terbentuknya ras kucing ini terjadi ketika seorang enginer yang bernama Paulo Samuel Ruschi yang juga merupakan seorang breeder kucing, pendiri Cat Federation yang pertama di Brasil, serta pendiri Cat Club pertama di Rio de Janeiro, mempunyai ide untuk mengubah kucing yang banyak ditemukan di jalanan Brasil menjadi kucing ras murni.
Kucing-kucing jalanan yang hidup di Brazil sebenarnya adalah kucing-kucing yang dibawa oleh kapal-kapal Portugis dari Semenanjung Iberian ke Brasil sekitar tahun 1500-an. Mereka terus berkembang selama 500-an tahun di Brazil tanpa perawatan khusus hingga tahun 1980-an. Baru setelah tahun 1980-an Paulo Samuel Ruschi tertarik untuk memperjuangkan status kucing jalanan ini menjadi kucing domestik ras murni.
Dia pun membuat sebuah komisi dari Brasil bagian Utara hingga Selatan untuk mempelajari kucing-kucing jenis ini yang banyak berkeliaran di penjuru negeri. Setelah bertahun-tahun menjalankan program pembiakan yang dipimpin oleh breeder tradisional, akhirnya kucing Brazilian Shorthair diakui juga oleh World Cat Federation sebagai satu kucing ras murni pada tahun 1998. Dan sejak saat itu, kucing ras ini sudah boleh mengikuti show di seluruh dunia.
Pada kenyataanya kucing Brazilian Shorthair ini bukanlah jenis kucing jalanan pertama yang statusnya berubah menjadi kucing ras. Kucing American Shorthair, dan kucing American Keuda ternyata latar belakangnya juga sama dengan kucing Brazilian Shorthair ini.

Referensi : wikipedia
Tuesday, January 22, 2013

Legenda maneki neko, kucing pembawa keberuntungan dari Jepang

Iis Nurliyah: Sejarah kucing.
Legenda maneki neko, patung kucing pembawa keberuntungan dari jepang
Maneki neko merupakan sebutan bagi sebuah patung kucing yang dibuat dari bahan keramik dengan posisi salah satu kaki depannya terangkat seolah melambaikan tangan untuk memanggil orang. Jika kaki depan yang diangkat adalah kaki kanan, maka dipercaya akan memudahkan dalam menghasilkan uang. Sedangkan jika kaki depan yang diangkat adalah kaki kiri, maka dipercaya dapat menarik pembeli untuk datang ke tokonya. Makanya maneki neko banyak di pajang di toko-toko orang Jepang.
Kucing yang digunakan sebagai model maneki neko biasanya adalah jenis kucing Japanese Bobtail yang ekornya pendek, dan berbulu blangtelon (belang tiga). Namun tidak sedikit juga patung kucing maneki neko yang berwarna emas atau hitam. Bagaimana ceritanya hingga orang Jepang memiliki kepercayaan seperti itu??? 
Ada beberapa kisah yang berbeda mengenai asal usul maneki neko ini. Dalam kisah pertama diceritakan bahwa seorang penguasa Domain Hikone yang bernama Ii Naotaka yang dalam perjalanan pulang dari berburunya melewati sebuah kuil yang bernama kuil Gōtoku-ji. Di pintu gerbang kuil tersebut, dia melihat seekor kucing yang terlihat seperti melambaikan tangan dan memanggilnya untuk mampir.
Ii Naotaka pun akhirnya mampir dan masuk ke dalam kuil. Konon setelah dia masuk ke dalam kuil dan duduk untuk meluruskan kakinya, tiba-tiba di luar hujan turun dengan derasnya dan disertai petir. Karena merasa berhutang budi dengan si kucing, maka dia pun menyumbangkan banyak uang untuk pembangunan kuil tersebut agar menjadi kuil yang megah kembali.
Beberapa waktu kemudian, kucing tersebut dikabarkan mati dan dikuburkan oleh biksu dari kuil tersebut. Untuk mengenangnya, dibuatkanlah sebuah patung kucing dengan posisi melambaikan satu kaki depannya yang diberi nama Manegineko di dekat kuil tersebut.
Kisah yang lainnya menyebutkan kalau seorang samurai yang hampir kalah dalam peperangan Egotagahara yang terjadi sekitar tahun 1476-1478 yang bernama Ōta Dōkan tengah tersesat. Di kala itu, dia melihat seekor kucing dengan posisi yang seolah melambaikan tangan untuk memanggilnya beristirahat di Jishō-in. Setelah beristirahat, kekuatan Ōta Dōkan kembali pulih dan akhirnya berhasil memenangkan pertempuran. Sebagai tanda terima kasih dan untuk mengenang si kucing, maka didirikanlah sebuah patung dengan posisi melambaikan kaki depannya yang disebut Jizōson. Konon patung inilah yang menjadi awal legenda maneki neko.

Referensi : wikipedia
Sunday, December 23, 2012

Sejarah Kucing Scottish Fold

Iis Nurliyah: Sejarah kucing.
gambar kucing Scottish Fold
Kucing Scottish Fold yang original adalah seekor kucing berbulu putih yang bernama Susie yang ditemukan di area pertanian dekat Coupar Angus di Perthshire, Skotlandia, pada tahun 1961. Susie memiliki penampilan yang mirip dengan wajah burung hantu, dimana kedua telinganya mengatup, tidak meruncing seperti kebanyakan jenis kucing lainnya.
Ketika Susie melahirkan, ternyata anak-anaknya memiliki bentuk telinga yang sama dengan induknya. Kemudian salah satu dari anaknya tersebut diadopsi oleh William Ross, tetangga dari petani tersebut yang juga merupakan seorang pecinta kucing. Ross kemudian mendaftarkan kucing unik tersebut ke Governing Council of the Cat Fancy (GCCF) di Inggris Raya pada tahun 1966, dan memulai untuk mengembangkan kucing Scottish Fold dengan bantuan seorang ahli genetik yang bernama Pat Turner.
Program pengembangan tersebut melahirkan 76 ekor anak kucing (42 bertelinga melipat, dan 34 telinganya meruncing) pada 3 tahun pertama. Dari proses tersebut, disimpulkan bahwa gen "telinga menutup" lebih dominan.
Susie sendiri hanya melahirkan seekor anakan lagi yang juga bertelinga menutup yang diberi nama Snooks yang segera dikebiri setelah dilahirkan. Tiga bulan setelah Snooks lahir, Susie mati tertabrak mobil. Dengan begini, Susie adalah nenek moyang dari semua kucing Scottish Fold yang saat ini ada.
Karena kucing ini tidak diperbolehkan ikut dalam show di Eropa oleh GCCF karena alasan gen yang belum stabil yang dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kesehatan si kucing, maka kucing ini mengundurkan diri dari organisasi terebut pada tahun 1971.
Kucing Scottish Fold kemudian diekspor ke Amerika dan program pengembangannya dilanjutkan di sana. Di Amerika kucing ini disilangkan lagi dengan British Shorthairs dan American Shorthairs. Dan akhirnya masalah tungau dan infeksi pada kucing ini berhasil diatasi.

Referensi : wikipedia
Saturday, December 15, 2012

Mitos kucing hitam dari berbagai negara

Iis Nurliyah: Sejarah kucing.
mitos tentang kucing hitam
Sejak zaman Mesir kuno dulu, kucing memang erat kaitannya dengan berbagai mitos. Terutama kucing yang berbulu hitam total. Ada yang mengaitkannya dengan dewa, tetapi ada juga yang mengaitkannya dengan penyihir, dan setan. Nah, berikut ini ada beberapa mitos tentang kucing hitam dari berbagai negara.
  • Di Jerman, ada yang percaya kalau ada kucing hitam yang melompat ke atas ranjang orang yang sedang sakit, maka ajal orang tersebut sudah tidak akan lama lagi.
  • Di Normandia, ada kepercayaan jika kita melihat atau berpapasan dengan kucing hitam yang menyeberang jalan saat bulan purnama, mereka percaya bahwa kita akan terserang suatu penyakit baru (epidemik).
  • Orang Finlandia percaya jika yang membawa jiwa kita ke alam akhirat adalah seekor kucing hitam.
  • Orang China percaya jika kehadiran kucing hitam adalah pertanda bahwa kita akan jatuh miskin atau akan terserang suatu penyakit.
  • Orang India lebih ekstrim lagi. Mereka percaya dengan melempar kucing hitam ke api mereka dapat membebaskan jiwa yang bereinkarnasi.
  • Penduduk Bengali percaya bahwa ada salah seorang wanita yang mampu mengubah jiwa manusia menjadi seekor kucing hitam. Dan jika kucing hitam tersebut disakiti, maka rasa sakitnya juga akan dirasakan oleh wanita tersebut juga.
  • Kepercayaan orang Druids pada masa Inggris kuno adalah kucing hitam merupakan jelmaan dari orang yang dihukum karena pada masa lalu berbuat kejahatan.\
Nah loh!!! kalau di Indonesia kucing hitam itu di-'fitnah' sebagai pertanda apa ya???

Referensi : hitam17
Thursday, December 13, 2012

Sejarah hubungan kucing dan manusia

Iis Nurliyah: Sejarah kucing.
patung kucing-emas
Kucing terdapat dalam banyak literatur kuno, dalam bentuk gambar, patung, tulisan, ataupun yang lainnya. Sejarah menceritakan bahwa dahulu kala kucing sempat dipuja, sempat pula di bunuh. Dalam peradaban yang berbeda, posisi kucing di sisi manusiapun berbeda-beda.
Ada masa dimana kucing dianggap sebagai titisan dewa seperti pada kepercayaan Mesir kuno. Sehingga didirikan banyak kuil, dan monumen utnuk memuja kucing. Dibuatkan pula patuh-patung kucing dengan bahan emas dan bahan mulia lainnya.
Namun ada pula masa dan peradaban yang menganggap kucing adalah jelmaan setan. Mereka berhubungan dengan penyihir, dunia gaib, dan berbagai hal mistis. Sehingga mereka dibinasakan. Tak ayal beberapa waktu kemudian daerah tersebut diserang wabah penyakit yang diakibatkan oleh tikus. Ketiadaan populasi kucing, membuat tikus tumbuh dengan pesatnya di daerah tersebut.
Mau tidak mau, mereka harus kembali mengandalkan kucing untuk wabah yang mereka terima akibat dari kekacauan keseimbangan alam yang mereka perbuat sendiri. Dan dengan jasa kucing tersebut, manusia kembali memberikan tempat tinggi kepada kucing di sisi manusia.
Bahkan setelah beberapa waktu berlalu, kucing tidak lagi sekedar sebagai hewan pembasmi tikus. Beberapa peradaban percaya akan kekuatan dan keistimewaan kucing yang tidak dimiliki oleh binatang lainnya. Mereka percaya akan kekuatan penyembuh yang dimiliki kucing, percaya akan kucing yang mampu meramal, dan mulai menggunakan kucing unutk suatu hal yang sebenarnya tidak masuk akal.
Meskipun demikian, ada juga peradaban yang menggunakan kemampuan alami kucing untuk keperluan yang masuk akal. Seperti menggunakannya dalam pelayaran dan peperangan.
Dan kini posisi kucing di sisi manusia tidak lagi dalam masa terombang-ambing. Kucing mendapatkan tempat yang cukup baik di sisi manusia, menjadi hewan kesayangan. Terlepas dipercaya memiliki kemampuan istimewa atau tidak.
Mungkin pada kenyataannya, kita, manusia, memperoleh dampak baik yang jauh lebih besar yang di dapat dari kucing dibandingkan dengan apa yang kucing dapatkan dari manusia. Tidak dapat dipungkiri, kucing bisa menjadi pendengar yang baik saat kita ingin mencurahkan isi hati kita. Kucing bisa menjadi teman saat kita sendirian. Padahal pada awalnya, orang memelihara kucing hanya utnuk mengatasi masalah tikus. Kini kucing juga mendapatkan pekerjaan tambahan sebagai teman manusia dalam suka dan duka.

Referensi : kucingkita