Kucing Jungle (Felis chaus) merupakan jenis terbesar dari keluarga Felis. Penampakan kucing jenis ini terlihat menyerupai Lynx. Hal ini dikarenakan kucing ini memiliki kaki yang jenjang, ekor yang pendek, dan juga 'jambul' di ujung telinganya.
Kucing Jungle memiliki bentuk wajah yang lonjong dengan moncong berwarna putih. Kucing ini hadir dalam berbagai macam variasi warna bulu seperti kuning-keabu-abuan, merah kecokelatan, cokelat keabu-abuan, atau sedikit tutul-tutul hitam. Bulu bagian bawah selalu lebih pucat dibandingkan dengan warna bulu dibagian tubuhnya yang dominan.
Ukuran tubuh kucing Jungle panjangnya sekitar 50 hingga 94 cm dengan tinggi badan sekitar 36 cm. Panjang ekornya sekitar 20 hingga 31 cm. Untuk berat badannya sangat bervariasi. Berat badan kucing ini berkisar antara 3 hingga 16 kg dengan rata-rata mediumnya sekitar 8 kg. Ukuran tubuh si betina lebih kecil dibandingkan dengan ukuran si jantan.
Kelebihan sekaligus yang membedakan kucing Jungle dengan jenis kucing lainnya adalah, ukuran cakar yang sama besar di kaki depan dan belakang. Padahal biasanya cakar kucing pada kaki belakang lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan cakar pada kaki depan. Itulah sebabnya, kucing Jungle dapat menuruni pohon semudah saat dia memanjat.
Jenis kucing ini banyak ditemukan di India. Namun sesungguhnya penyebaran kucing Jungle meliputi Mesir, Asia Barat dan Tengah, Asia Selatan, Srilangka dan Asia Tenggara. Habitat kucing Jungle antara lain di padang rumput sabana, hutan tropis, dan sekitaran aliran sungai, danau dan dataran rendah. Dan tidak mungkin ditemukan di daerah Hutan Hujan.
Meskipun kucing ini adalah kucing yang mudah beradaptasi, bahkan di padang stepa yang kering, tetapi kucing ini lebih senang berada di daerah subur dengan alang-alang yang tinggi yang dapat digunakan utnuk bersembunyi.
Kucing ini tidak akan bertahan hidup di daerah dengan iklim dingin, sehingga tidak akan ditemukan di daerah yang sering turun salju. Mereka biasanya akan hidup di daerah dengan ketinggian 2,400 meter di atas permukaan laut atau mungkin malah yang lebih tinggi lagi. Mereka adalah kucing yang suka keluyuran, sehingga terkadang sering terlihat di perkampungan.
Uniknya, meskipun jenis kucing ini tidaklah benar-benar pernah dijinakkan oleh manusia, tetapi beberapa ekor kucing Jungle pernah ditemukan dalam wujud mumi kucing ini di Mesir. Dengan demikian, ditarik sebuah kesimpulan bahwa kucing ini sempat digunakan juga untuk mengendalikan populasi hewan pengerat di Mesir.
Kucing Jungle adalah binatang soliter atau penyendiri. Mereka biasanya akan menghuni lubang-lubang bekas binatang lain yang sudah ditinggalkan, lubang di pohon, dan celah batu. Meskipun mereka aktif di malam hari, tetapi pada kenyataannya kucing ini tidaklah se-nokturnal jenis kucing lainnya. Bahkan pada saat cuaca dingin, kucing Jungle tidak jarang ditemukan tengah berjemur sepanjang hari.
Kucing ini dapat menempuh perjalanan sejauh 3 - 6 km setiap malamnya dalam mencari mangsa. Namun jangkauan ini berbeda-beda tergantung ketersediaan mangsa di area tersebut.Dalam berburu, mereka tidak hanya mengandalkan indera pendengaran dan penglihatan mereka saja, tetapi juga indera penciuman mereka. Buruan mereka antara lain tikus, katak, burung, anak babi, beberapa jenis reptil termasuk kura-kura dan ular. Bahkan jika mereka tinggal di dekat pemukiman manusia, mereka tak jarang akan memangsa ayam atau bebek peliharaan penduduk.
Kucing ini juga termasuk binatang yang teritorial, mereka akan menyemprotkan urine mereka atau mencakar kulit pohon untuk menandai wilayah mereka. Mereka termasuk perenang yang ulung. Namun biasanya mereka berenang atau menyelam bukan untuk mencari ikan, tetapi untuk melarikan diri dari kejaran anjing ataupun manusia. Dan juga untuk menghilangkan jejak bau mereka.
Kucing ini mampu melompat dan berlari dengan cukup mahir. Tidak jarang mereka melompat untuk menangkap burung yang tengah terbang rendah. Namun meskipun mereka mampu berlari hingga 32 km/jam, mereka cenderung tidak akan mengejar mangsa yang berhasil lolos dari terkaman pertamanya.
Kucing jenis ini sangat sulit untuk dijinakkan, meskipun sudah dipelihara sejak kecil. Pesaing utamanya dalam bertahan hidup di alam liar adalah serigala dan kucing hutan. Dan predator yang mengancam mereka antara lain buaya, beruang, segerombolan serigala, dan kucing-kucing besar seperti harimau.
Kucing Jungle betina siap kawin pada usia 11 bulan, dan biasanya musim kawin berlangsung sekitar akhir januari hingga pertengahan April. Dan sperma pejantan biasanya sedang ON pada bulan Februari dan Maret.
Kucing Jungle betina siap kawin pada usia 11 bulan, dan biasanya musim kawin berlangsung sekitar akhir januari hingga pertengahan April. Dan sperma pejantan biasanya sedang ON pada bulan Februari dan Maret.
Masa kehamilan kucing Jungle sekitar 63 - 66 hari. Dalam sekali persalinan Kucing Jungle dapat melahirkan 3 hingga 5 ekor anakan. Namun paling sering mereka melahirkan 3 ekor anakan. Sekali waktu, kucing Jungle pun dapat dua kali melahirkan dalam satu tahun. Kucing betina akan melahirkan di liang atau bekas rumah binatang lain yang sudah ditinggalkan.
Anakan mereka biasanya terlahir dengan bobot sekitar 43 hingga 160 gram. Dan kemungkinan beratnya jauh lebih kecil lagi jika lahir di alam liar dibandingkan dengan yang lahir di penangkaran. Anakan kucing Jungle lahir dalam kondisi buta, dan baru membuka matanya pada hari ke-10 hingga ke-13 dan baru bisa disapih setelah usia mereka menginjak tiga bulan.
Kucing jantan biasanya tidak berpartisipasi dalam mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka. Namun berdasarkan pengamatan yang dilakukan di penangkaran, kucing jantan justru akan lebih protektif dibandingkan dengan betinanya atau kucing jantan dari jenis kucing lain.
Anakan kucing Jungle baru mulai bisa menangkap mangsa mereka sendiri pada usia sekiatr 6 bulan, dan akan meninggalkan induk mereka pada usia 8 atau 9 bulan. Di penangkaran, rata-rata usia harapan hidup mereka adalah 10 -12 tahun. Namun di alam liar tidak sedikit yang mampu bertahan hingga usia 20 tahun.Kucing Jungle (Felis chaus) masuk dalam daftar binatang terancam punah CITES Appendix II. Perburuan terhadap satwa ini dilarang di Bangladesh, China, India, Israel, Myanmar, Pakistan, Tajikistan, Thailand, dan Turki. namun tidak dilindungi di luar kawasan konservasi Bhutan, Georgia, Laos, Lebanon, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, dan Vietnam.
Referensi : wikipedia
No comments: Mengenal Kucing Jungle
Post a Comment